Panggilan untuk 'BUNDA'
Angan untuk menjadi 'Bunda' selalu hadir dalam benak dan alam fikiranku. Keinginan yang terus menjadi kidung do'a tak pernah terputus.
Tak pernah menduga jika Allah akan menguji kita dengan belum hadirnya buah hati selama 6 tahun pernikahan kami. Ikhtiar sudah dilakukan. akhirnya tinggal kepasrahan dan tawaqal pada-Nya membuat kami selalu memupuk semangat untuk ikhlas pada semua ketentuan-Nya.
Lambat laun....kami mulai membuka diri. Pun jika Allah berkenan menitipkan buah hati untuk kami...kami siap menerima, dari rahim / bukan, seperti anak-anak yang memang tidak dalam asuhan yang baik dan membutuhkan uluran tangan kita. Akupun ingin menjadi "BUNDA uNtuk semUA".
Bundanya Facebook On Love
beberapa bulan yang lalu, saya berjalan-jalan di gramedia. Lalu ada satu buku yang menarik prhatian saya. Judulnya : "Facebook On Love" karya mbak iva afianty. hmm saya penasaran tumbern..mbak ifa mengarang buku yang agak gaul begini, karena penasaran saya membelinya.
Setelah dibaca, ternyata bukunya sangat inspiratif. Bahasanya ringan dan masuk ke banyak kalangan. Sebuah cerita yang imajinatif tapi seperti nyata, tentang kisah sepasang muda-mudi yang menemukan bayi kembar dparkiran. Kemudian peristiwa tersebut membuat kehidupan muda-mudi tersebut yang bernama dea dan fadli berubah. takdir menemukan mereka, takdir menyatukan mereka, takdir allah memilih mereka menjadi orangtua angkat dari kedua bayi malang tersebut.
Saya suka sekali novel ini, makanya ketika lanjutannya terbit saya segera membellinya Face book on love 2. Dari kisah fiksi yang diangkat mbak ifa tentang si dea yang memasuki dunia rumahtangga dengan otodidak termasuk menjadi ibu dari 3 bayi. Yang semuanya dia pelajari dari Learning by doing. hmmm saya belajar satu hal dari sini..bahwa menjadi Ibu itu fitroh...insya allah kita semua bisa. dan banyak anak-anak yang tdk dlmbelaian kasih sayang orangtuanya, membutuhkan kasih sayang kita. saya salut, dea demikian sayang dengan 3 anak yang tidak lahir dari rahimnya. feeling saya...masuk banget pada tokoh dea. saya bayangkan diri saya menghadapi proses menjadi ibu seperti dea.
sayapun jadi sering berimajinasi menemukan bayi di depan masjid, didepan rumah. Bahkan ketika sedang pergi keluar...ada karung pun saya suka berfikir...jangan-jangan ada dedek bayinya. he he...ada-ada aja ya....
dan...ternyata....mbak ifa...saya mengalami kisah seperti dea, dengan versi yg berbeda. hmmm anugrah itu tiba pada waktunya.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar